Jumat, 13 Mei 2016
Senin, 03 Maret 2014
LAPISAN - LAPISAN JARINGAN KOMPUTER
Model Open System Interconnection (OSI) diciptakan
oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan
kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi
melalui jaringan. Standar ini dikembangkan untuk industri komputer agar
komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Model
OSI terdiri dari 7 layer yaitu:
·
Application layer
·
Pressentation layer
·
Session layer
·
Transport layer
·
Network layer
·
Datalink layer
·
Physical layer
Berikut adalah tugas dan fungsi masing-masing layer
yaitu:
·
Application
Application layer menyediakan jasa untuk aplikasi
pengguan, layer ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program
komputer, seperti program e-mail dan servis lain yang berjalan di jaringan
seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
·
Presentation
Presentation layer bertanggung jawab bagaimana data
dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII
untuk dokumen, .GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi,
translasi data, enkripsi dan konversi.
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak
ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui
jaringan. protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director
(redictor software). Seperti layanan workstation (dalam Windows NT) dan juga
Network shell (semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau remote Dekstop
Protocol (RDP).
·
Session
Session layer menentukan bagaimana dua terminal
menjaga, memlihara dan mengatur koneksi. Bagaimana mereka saling berhubungan
satu sama lain. koneksi layer disebut "session".Berfungsi untuk
mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara atau dihancurkan.
selain itu, di level inio juga dilakukan resolusi nama.
·
Transport
Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi
segmen, menjaga koneksi logika "end-to-end" antar terminal, dan
menyediakan penanganan error (error handling).
Berfungsi untuk memecahkan data ke dalam peket-paket
tersebut sehingga dapat disususn kembali pda sisi tujuan yang telah diterima.
selain itu, pada level ini juga membuat tanda bahwa paket diterima dengan
sukses dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang ditengah
jalan.
·
Network
Network layer bertanggung jawab menentukan alamt
jaringan, menentukan rute yang harus diambil elama perjalanan, menjaga antrian
tafik jaringan. data pada layer ini berbentuk "paket".
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamt IP, membuat
header untuk paket-paket dan kemudain melakukan routing melalui
internet-working dengan menggunakan router dan switch layer 3.
·
Datalink
Datalink layer menyediakan link untuk data.
memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan "hardware" kemudain
diangkut melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur
komuniaksi layer physical antara system koneksi dengan penanganan error.
Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit dat
dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame.
·
Physical
Physical layer bertanggung jawab atas proses data
menjadi bit dan mentranfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi
fisik antar system.
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti
halnya ethernet atau token ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu
level ini juga mendefinisika bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel
Beberapa Daftar Kode Blue Screen dan Solusinya
Daftar Kode Blue Screen dan Solusinya
~ Attempted Write To Read only Memory (stop
code 0X000000BE)
Biasanya masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada
driver atau service. Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal
software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Dan cari
driver yang sesuai dengan Operating System-nya.
~
Bad Pool Caller (stop code 0X000000C2)
Penyebab masalah ini mirip dengan masalah “Attempted
Write To Readonly Memory,” di atas. Selain itu error ini juga dapat disebabkan
oleh hardware yang rusak/cacat. Apabila masalah ini muncul ketika sedang
melakukan upgrade Windows, itu dapat disebabkan adanya hardware yang tidak
kompatibel dengan Windows. Coba lepas hardware yang bermasalah atau cari driver
yang sesuai untuk Windwos-nya.
~
Data Bus Error (stop code 0X0000002E)
Masalah ini biasanya disebabkan karena ada
kerusakan/cacat pada hardware, biasanya adalah memory. Selain cacat pada memory
bisa juga karena kerusakan motherboard, harddisk, ganti hardwarenya.
~
Driver IRQL Not Less Or Equal (stop code 0X000000D1)
Disebabkan drivers mengakses hardware address yang
tidak sesuai. Bisa juga disebabkan karena masalah seperti pada “Attempted Write
To Readonly Memory,” di atas. Lihat masalah “Attempted Write To Readonly
Memory" di atas.
~
Driver Power State Failure (stop code 0X0000009F)
Disebabkan tidak cocok/kompatibel antara “computer’s
power management” dengan driver atau services yang berjalan. Biasa terjadi pada
saat komputer melakukan “hibernasi”. Apabila nama file dan service disebutkan
coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver).
Atau coba men-disable “Windows’ support for power management”.
~
Driver Unloaded Without Cancelling Pending Operations (stop code 0X000000CE)
Penyebab
masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To Readonly Memory,” di atas.
Lihat masalah “Attempted Write To Readonly Memory" di atas.
~
Driver Used Excessive Ptes (stop code 0X000000D)
Lihat
pada masalah “No More System PTEs,” di bawah.
~ Hardware
Interrupt Storm (stop code 0X000000F2)
Masalah
timbul ketika suatu hardware (USB atau SCSI controller) gagal untuk “melepas”
sebuah IRQ. Kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena masalah pada driver.
Selain itu masalah ini juga dapat timbul karena adanya dua perangkat
menggunakan IRQ yang sama.
~ Inaccessible Boot Device (stop code
0X0000007B)
Biasanya
masalah ini timbul pada saat startup Windows apabila Windows tidak dapat
membaca data mengenai system boot partition. Bisa juga disebabkan karena
harddisk yang error, file boot.ini yang cacat (corrupted). Bila tidak ada
masalah pada disk drive, partisi dan file boot.ini (ketika dua Operating System
terinstall) coba cek settingan booting pada BIOS. Apabila masalah ini
munculketika sedang melakukan upgrade Windows, itu dapat disebabkan adanya
hardware yang tidak kompatibel dengan Windows. Coba lepas hardware yang
bermasalah atau cari driver yang sesuai untuk Windwos-nya.
~
Kernel Data Inpage Error (stop code 0X0000007A)
Masalah
timbul pada virtual memory, biasanya karena windows tidak dapat membaca atau
menulis data ke swap file. Kemungkinan penyebab antara lain bad sectors, virus,
memory yang cacat, atau bahkan kerusakan motherboard.
~
Kernel Stack Inpage Error (stop code 0X00000077)
Penyebab
mirip dengan masalah “Kernel Data Inpage Error,” di atas.
~
Kmode Exception Not Handled (stop code 0X0000001E)
Biasanya
masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada driver atau service, konfilk IRQ.
Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau
driver tersebut (rolling back the driver). Masalah ini juga dapat disebabkan
karena kurangnya space pada disk pada saat melakukan instalasi.
~
No More System PTEs (stop code 0X0000003F)
Masalah
muncul karena Windows kekurangan Page Table Entries (PTEs). PTEs digunakan
untuk melakukan mapping RAM. Dimana mapping ini dilakukan oleh Virtual Memory
Manager (VMM). Masalah ini juga dapat muncul ketika anda menggunakan beberapa
monitor sekaligus.
Apabila
error tersebut sering muncul, coba untuk menambah alokasi untuk PTEs pada
Windows dengan cara sebagai berikut:I
•Buka Registry Editor.
•Lihat pada: HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Contro l\Session Manager\Memory Management
•Double-click pada PagedPoolSize , masukkan value-nya 0 , klik OK.
•Kemudian double-click pada SystemPages. Jika menggunakan beberapa monitor sekaligus masukkan valuenya 36000. Selain itu masukkan valuenya 40000 jika RAM sebesar 128MB atau kurang. Jika RAM 128MB atau lebih masukkan valuenya 110000.
•Setelah selesai, klik OK, tutup Registry Editor dan restart komputernya. when you’re done. The change will take effect when you restart Windows.
•Buka Registry Editor.
•Lihat pada: HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Contro l\Session Manager\Memory Management
•Double-click pada PagedPoolSize , masukkan value-nya 0 , klik OK.
•Kemudian double-click pada SystemPages. Jika menggunakan beberapa monitor sekaligus masukkan valuenya 36000. Selain itu masukkan valuenya 40000 jika RAM sebesar 128MB atau kurang. Jika RAM 128MB atau lebih masukkan valuenya 110000.
•Setelah selesai, klik OK, tutup Registry Editor dan restart komputernya. when you’re done. The change will take effect when you restart Windows.
~
NTFS File System (stop code 0X00000024)
Error
disebabkan adanya masalah yang dilaporkan oleh Ntfs.sys (driver yang berfungsi
untuk membaca dan menulis NTFS). Jika masih menggunakan file system FAT 32,
error message yang timbul akan mirip (stop code 0X00000023). Masalah ini bisa
diatasi dengan mengganti hardisk anda.
~
Page Fault In Nonpaged Area (stop code 0X00000050)
Penyebab
masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To Readonly Memory,” di atas.
~
Status Image Checksum Mismatch (stop code 0Xc0000221)
Kemungkinan
penyebab error ini adalah kerusakan pada swap file, atau driver yang corrupted.
Solusi
1 : Anda dapat menggunakan Driver Rollback atau System Restore dari safe mode,
untuk mengembalikan driver sebelumnya. Anda juga dapat menggunakan Windows XP
Professional pemulihan fitur seperti Konfigurasi Baik Terakhir yang Diketahui
pilihan startup, Cadangan, atau Automated System Recovery untuk mengembalikan
konfigurasi bekerja sebelumnya. Setelah mengembalikan dari media backup, anda
mungkin perlu mengajukan permohonan kembali service pack atau hotfix,
tergantung pada saat backup dilakukan.
Solusi
2 : Jika pesan Stop nama file tertentu, cobalah menggantinya secara manual
dengan salinan dari Windows XP Professional sistem operasi CD dengan mode aman
atau Recovery Console. Untuk sistem yang menggunakan FAT16 atau sistem file FAT32,
Anda memiliki pilihan untuk menggunakan Windows 98 atau Windows Millennium
Edition Emergency Boot Disk untuk mengakses hard disk.
Jika file asli dari CD sistem operasi memiliki nama file yang berakhir dengan tanda garis bawah (_) karakter, Anda tidak dapat menggunakan file sampai terkompresi. Konsol Pemulihan's Salin perintah ini sangat ideal untuk menyalin file terkompresi karena mendeteksi dan memperluas mereka. Jika Anda tidak menentukan nama file tujuan, Anda harus mengubah nama file diperluas dengan ekstensi yang benar sebelum menggunakannya. Dari safe mode atau Recovery Console, Anda dapat menggunakan perintah Expand uncompress dan menyalin file ke lokasi tujuan. Dalam Recovery Console, file yang diperluas diberi nama yang benar setelah disalin ke lokasi tujuan. Untuk informasi lebih lanjut tentang Expand Menyalin atau perintah, lihat Windows XP Help and Support Centre.
Jika file asli dari CD sistem operasi memiliki nama file yang berakhir dengan tanda garis bawah (_) karakter, Anda tidak dapat menggunakan file sampai terkompresi. Konsol Pemulihan's Salin perintah ini sangat ideal untuk menyalin file terkompresi karena mendeteksi dan memperluas mereka. Jika Anda tidak menentukan nama file tujuan, Anda harus mengubah nama file diperluas dengan ekstensi yang benar sebelum menggunakannya. Dari safe mode atau Recovery Console, Anda dapat menggunakan perintah Expand uncompress dan menyalin file ke lokasi tujuan. Dalam Recovery Console, file yang diperluas diberi nama yang benar setelah disalin ke lokasi tujuan. Untuk informasi lebih lanjut tentang Expand Menyalin atau perintah, lihat Windows XP Help and Support Centre.
~
Status System Process Terminated (stop code 0Xc000021A)
Disebabkan
adanya masalah pada Winlogon.exe atau pada Client Server Runtime Subsystem
(CSRSS). Bisa juga disebabkan karena suatu user dengan level administrator
merubah permission suatu file-file penting pada sistem Windows.
~
Unexpected Kernel Mode Trap (stop code 0X0000007F)
Umumnya
error ini disebabkan karena memory yang cacat, kerusakan motherboard atau
temperatur prossesor yang tinggi (biasanya terjadi karena overclocking).
~ Unmountable
Boot Volume (stop code 0X000000ED)
Disebabkan
karena Windows tidak bisa “mount” boot volume. Lihat juga pada bagian
“Inaccessible Boot Device”.
~
Unable To Locate Dll (stop code 0 x00000135)
Biasanya
disebabkan oleh sebuah file yang telah hilang atau rusak, atau kesalahan
registri.
Solusi
: Jika dokumen tersebut hilang atau rusak, biasanya blue screen akan
menampilkan informasi nam file yang berkaitan, anda dapat mencari computer
network atau dokumen lain yang sesuai, dan meng-copynya ke folder Sistem
SYSTEM32 subfolder. Jika blue screen tidak menunjukkan nama file, kemungkinan
kerusakan berada pada registry, gunakan System Restore.
~
Thread Stuck In Device Driver (stop code x000000EA)
Biasanya
disebabkan oleh video card (VGA) atau disebabkan oleh driver-nya.
Solusi:
Install driver terbaru untuk video card anda, jika tidak, anda perlu mengganti
VGA untuk checking jika kegagalan masih terjadi.
~ Bad Pool Caller (stop code 0 x000000C2)
Kesalahan
driver berusaha untuk memasuki operasi memori. Biasanya driver atau software
yang disebabkan oleh BUG.
Solusi
: Cabut RAM, tukarkan/pindah-pindahkan slot-nya.
~
Video Driver Init Failure (stop code 0 x000000B4)
Penghentian
informasi yang seharusnya tidak memulai Windows karena berbasis grafis,
sehingga tidak dapat masuk ke graphical interface. Masalah biasanya terletak
pada kartu grafis, atau ada konflik dengan hardware grafis (parallel or serial
port).
Solusi
: Masuk ke Safe Mode lihat apakah masalah teratasi, jika teratasi, silahkan
meng-upgrade driver graphi card terbaru, jika masih gagal, kemungkinan
disebabkan oleh kartu grafis dan port paralel, buka "System
Properties" di hardware -> Device Manager, double-klik LPT1 port untuk
menghubungkan untuk print item tersebut, dalam "resource tab"
hilangkan/unselect "use automatic configuration", kemudian
"input I / O range "of" 03BC "to" 0378".
~
ACPI BIOS Error (stop code 0 x000000A5)
Biasanya
karena BIOS motherboard tidak mendukung/tidak support spesifikasi ACPI.
Solusi
: Jika tidak ada file BIOS yang sesuai, maka dapat meng-instal-nya melalui CD
Windows 2K/XP, ketika muncul "press F6 if you need to install a
third-party SCSI or RAID driver" tekan tombol F7, jadi Windows akan secara
otomatis mencegah instalasi ACPI HAL, dan instalasi PC Standar.
~
Machine Check Exception (stop code 0 x0000009C)
Biasanya
disebabkan oleh hardware. Pada umumnya terjadi karena masalah overclocking atau
hardware (memori, CPU, bus, power supply).
Solusi
: Jika overclocking, frekuensi CPU asli 请降 (Qing Xiang) akan memeriksa hardware.
~
Kernel Mode Exception Not Handled (stop code 0 x0000008E)
Kesalahan
pada kernel level aplikasi, tetapi Windows tidak menangkap kesalahan prosesor.
Biasanya kesalahan kompatibilitas hardware.
Solusi
: Upgrade ke driver terbaru atau meng-upgrade BIOS.
~ NMI
Hardware Failure (stop code 0 x00000080)
Biasanya
disebabkan oleh hardware. (Sepertinya ada kesalahan lblue screen dan hardware
bond)
Solusi
: Jika Anda baru saja memasang hardware baru, copot hardware-nya, ganti slot
dan kemudian coba install driver terbaru, jika masalah muncul stelah update
suatu driver, silakan kembalikan versi asli sebelumnya, untuk memeriksa apakah
ada pencemaran di Goldfinger memori dan kerusakan, pemindaian virus, jalankan
"chkdsk / r" untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan disk,
memeriksa semua hardware add-in card. Jika masih gagal, hubungi perusahaan
perbaikan komputer profesional dan minta bantuan.
~
System Thread Exception Not Handled(stop code 0 x0000007E)
Kesalahan
system process, tetapi Windows tidak dapat menangkap kesalahan prosesor. Banyak
penyebabnya, termasuk: kompatibilitas hardware, ada masalah system driver atau
system service, atau beberapa software.
Solusi
: Harap gunakan "Event Viewer" untuk mendapatkan informasi lebih
lanjut dari akar penyebab kesalahan yang ditemukan.
~
Registry Error (stop code 0 x00000051)
Deskripsi
stop code, kesalahan system configuration manager atau kesalahan manajer karena
hard disk itu sendiri memiliki kerusakan fisik atau file system, sehingga di
dalam register file membaca input / output erorr.
Solusi
: Gunakan "chkdsk / r" untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan
disk.
~
FTDISK Internal Error (stop code 0 x00000058)
Kegagalan
karena kesalahan driver utama
Solusi
: Pertama coba restart komputer untuk melihat apakah dapat menyelesaikan
masalah, Jika tidak, coba "Last Known Good Configuration" untuk
menyelesaikan.
~
Critical Service Failed (stop code 0 x0000005E)
Awal
yang sangat penting untuk mengidentifikasi sistem yang disebabkan.
Solusi
: Jika Anda baru saja memasang hardware baru, copot hardware-nya, lalu buka
Internet untuk memeriksa daftar apakah hardware itu kompatibel dengan Windows
2K/XP, dan kemudian restart komputer Anda, jika blue screen muncul, gunakan
"Last Known Good Configuration" ,jika gagal, dianjurkan untuk
memperbaiki atau re-install.
~
Session3 Initialization Failed (stop code 0 x0000006F)
Error
ini biasanya muncul pada Windows startup, biasanya muncul pertanyaan driver
atau kerusakan yang timbul dari sistem file.
Solusi
: Direkomendasikan bahwa penggunaan CD instalasi Windows untuk memperbaiki
instalasi system.
~
Process Has Locked Pages(stop code 0 x00000076)
Biasanya
karena driver pada penyelesaian input / output.
Solusi
:
- Langkah pertama: Klik Start -> Run: regedt32, cari [HKLM \ SYSTEM \ Currentcontrol Set \ control \ session manager \ memory management], double-byte value di sisi kanan "TrackLockedPages", nilai 1.
- Langkah Kedua: Jika blue screen lagi, maka pesan kesalahan akan menjadi: STOP: 0x0000000CB (0xY, 0xY, 0xY, 0xY) DRIVER_LEFT_LOCKED_PAGES_IN_PROCESS salah satu dari keempat "0xY" akan muncul nama driver yang menjadi masalah, repair atau uninstall driver yang muncul.
- Langkah ketiga: Untuk masuk ke registri, hapus "TrackLockedPages" yang sudah ditambahkan tadi.
Multiple IRP Complete Request (stop code 0 x00000044) Biasanya disebabkan oleh driver perangkat hardware.
- Langkah pertama: Klik Start -> Run: regedt32, cari [HKLM \ SYSTEM \ Currentcontrol Set \ control \ session manager \ memory management], double-byte value di sisi kanan "TrackLockedPages", nilai 1.
- Langkah Kedua: Jika blue screen lagi, maka pesan kesalahan akan menjadi: STOP: 0x0000000CB (0xY, 0xY, 0xY, 0xY) DRIVER_LEFT_LOCKED_PAGES_IN_PROCESS salah satu dari keempat "0xY" akan muncul nama driver yang menjadi masalah, repair atau uninstall driver yang muncul.
- Langkah ketiga: Untuk masuk ke registri, hapus "TrackLockedPages" yang sudah ditambahkan tadi.
Multiple IRP Complete Request (stop code 0 x00000044) Biasanya disebabkan oleh driver perangkat hardware.
Solusi
: Uninstall driver yang baru diinstal.
~
RDR File System (stop code 0 x00000027)
Penyebab
kesalahan ini sulit untuk dinilai, tetapi "out of Windows memory
management problem" kemungkinan akan menyebabkan munculnya stop code ini.
Solusi
: Jika hal itu disebabkan karena memory management, meningkatkan/upgrade memori
(RAM) akan memecahkan masalah.
~
0x0000004E - PFN_LIST_CORRUPT
Mungkin
RAM-nya cacat/rusak. Check suhu system, bisa disebabkan oleh system
overheating. Gunakan RAM Tester untuk menguji RAM-nya cacat atau tidak, kalau
masih garansi RMA saja, bisa diuji dengan mengganti RAM, atau mencopot salah
satu RAM. Problem ini juga biasanya muncul karena ada bug driver, BIOS atau
problem pada hardware. Detail teknisnya yaitu daftar Page Frame Number (PFN)
corrupt, khususnya disebabkan dengan melewati daftar deskriptor memori yang
buruk. Setelah Stop Code akan terdapat 4 nilai heksa: {Parameter 1, Parameter
2, Parameter 3, Parameter 4}.
Parameter
1 menjelaskan tipe violation (Parameter lainnya tergantung tipe komputer)
0x00000001 Head daftar corrupt
0x00000002 daftar masukan corrupt
0x00000007 Driver telah meng-unlock sebuah halaman tertentu lebih banyak dari yang di-lock-nya.
0x0000008F halaman bebas atau kosong dari list head corrupt
0x00000099 Page Table Entry (PTE) atau PFN corrupt
0x0000009A driver mencoba membersihkan page yang masih terkunci untuk IO.
0x00000001 Head daftar corrupt
0x00000002 daftar masukan corrupt
0x00000007 Driver telah meng-unlock sebuah halaman tertentu lebih banyak dari yang di-lock-nya.
0x0000008F halaman bebas atau kosong dari list head corrupt
0x00000099 Page Table Entry (PTE) atau PFN corrupt
0x0000009A driver mencoba membersihkan page yang masih terkunci untuk IO.
Solusi
Lain :
* Pastikan semua RAM (Jika lebih dari satu) tipe speed-nya sama. Beberapa motherboard tidak support jika speed RAM-nya berbeda.
* Jika problem ini muncul setelah menambahkan RAM, coba copot RAM yang baru ditambahkan.
* Check RAM-nya dah kenceng atau belum, pastikan sudah "klop" di socket-nya.
* Pastikan motherboard support RAM.
* Jika masalah masih ada, kemungkinan masalahnya disebabkan oleh memory pada video card, coba grafik card lain.
* Pastikan semua RAM (Jika lebih dari satu) tipe speed-nya sama. Beberapa motherboard tidak support jika speed RAM-nya berbeda.
* Jika problem ini muncul setelah menambahkan RAM, coba copot RAM yang baru ditambahkan.
* Check RAM-nya dah kenceng atau belum, pastikan sudah "klop" di socket-nya.
* Pastikan motherboard support RAM.
* Jika masalah masih ada, kemungkinan masalahnya disebabkan oleh memory pada video card, coba grafik card lain.
Gunakan
fitur "Last Known Good Configuration"
1. Reboot computer.
2. F8 ketika akan masuk operating system loading screen.
3. Pilih opsi Last Known Good Configuration.
1. Reboot computer.
2. F8 ketika akan masuk operating system loading screen.
3. Pilih opsi Last Known Good Configuration.
Tambahan
:
Jika problem ini muncul setelah meng-install software baru, uninstall software-nya. Update semua driver, BIOS, Graphic Card, Motherboard, Operating System, dll.
Jika problem ini muncul setelah meng-install software baru, uninstall software-nya. Update semua driver, BIOS, Graphic Card, Motherboard, Operating System, dll.
BSOD
codes for overclocking
BSOD
Codes for i7 x58 chipset
0x101 = increase vcore
0x124 = increase/decrease QPI/VTT first, if not increase/decrease vcore...have to test to see which one it is
0x0A = unstable RAM/IMC, increase QPI first, if that doesn't work increase vcore
0x1A = Memory management error. It usually means a bad stick of Ram. Test with Memtest or whatever you prefer. Try raising your Ram voltage
0x1E = increase vcore
0x3B = increase vcore
0x3D = increase vcore
0xD1 = QPI/VTT, increase/decrease as necessary, can also be unstable Ram, raise Ram voltage
0x9C = QPI/VTT most likely, but increasing vcore has helped in some instances
0x50 = RAM timings/Frequency or uncore multi unstable, increase RAM voltage or adjust QPI/VTT, or lower uncore if you're higher than 2x
0x109 = Not enough or too Much memory voltage
0x116 = Low IOH (NB) voltage, GPU issue (most common when running multi-GPU/overclocking GPU)
0x7E = Corrupted OS file, possibly from overclocking. Run sfc /scannow and chkdsk /r.
0x101 = increase vcore
0x124 = increase/decrease QPI/VTT first, if not increase/decrease vcore...have to test to see which one it is
0x0A = unstable RAM/IMC, increase QPI first, if that doesn't work increase vcore
0x1A = Memory management error. It usually means a bad stick of Ram. Test with Memtest or whatever you prefer. Try raising your Ram voltage
0x1E = increase vcore
0x3B = increase vcore
0x3D = increase vcore
0xD1 = QPI/VTT, increase/decrease as necessary, can also be unstable Ram, raise Ram voltage
0x9C = QPI/VTT most likely, but increasing vcore has helped in some instances
0x50 = RAM timings/Frequency or uncore multi unstable, increase RAM voltage or adjust QPI/VTT, or lower uncore if you're higher than 2x
0x109 = Not enough or too Much memory voltage
0x116 = Low IOH (NB) voltage, GPU issue (most common when running multi-GPU/overclocking GPU)
0x7E = Corrupted OS file, possibly from overclocking. Run sfc /scannow and chkdsk /r.
BSOD
Codes for SandyBridge
0x124
= add/remove vcore or QPI/VTT voltage (usually Vcore, once it was QPI/VTT)
0x101 = add more vcore
0x50 = RAM timings/Frequency add DDR3 voltage or add QPI/VTT
0x1E = add more vcore
0x3B = add more vcore
0xD1 = add QPI/VTT voltage
“0x9C = QPI/VTT most likely, but increasing vcore has helped in some instances”
0X109 = add DDR3 voltage
0x0A = add QPI/VTT voltage
0x101 = add more vcore
0x50 = RAM timings/Frequency add DDR3 voltage or add QPI/VTT
0x1E = add more vcore
0x3B = add more vcore
0xD1 = add QPI/VTT voltage
“0x9C = QPI/VTT most likely, but increasing vcore has helped in some instances”
0X109 = add DDR3 voltage
0x0A = add QPI/VTT voltage
Solusi
Tambahan :
1.a.Startup dengan menggunakan Last Known Good Configuration untuk membatalkan perubahan registri terbaru dan driver.
b.Gunakan System Restore untuk membatalkan perubahan sistem
c.Roll Back device driver ke versi a anda sebelum meng-update driver
2.Scan komputer Anda untuk virus. Beberapa virus dapat menyebabkan kesalahan STOP, terutama yang menginfeksi master boot record (MBR) atau boot sector.
3 .Verifikasi bahwa jumlah minimum ruang kosong tersedia pada partisi Windows Anda. HENTIKAN pesan dan masalah serius lainnya, seperti korupsi data dapat terjadi jika tidak ada cukup ruang bebas pada partisi utama Anda digunakan untuk sistem operasi Windows.
*Catatan: Microsoft menganjurkan agar Anda mempertahankan setidaknya 100MB ruang gratis tapi saya rutin melihat masalah dengan ruang bebas yang rendah. Saya biasanya menyarankan pengguna Windows untuk menyimpan setidaknya 15% dari kapasitas drive gratis di setiap saat.
4. Update driver untuk hardware anda. Pesan BERHENTI Kebanyakan perangkat keras dan driver driver sehingga update terkait bisa memperbaiki penyebab kesalahan STOP.
5. Periksa Sistem dan log Aplikasi di Event Viewer (Vista / XP) untuk kesalahan atau peringatan yang mungkin memberikan petunjuk lebih lanjut tentang penyebab kesalahan STOP.
6. Kembali pengaturan hardware untuk default di Device Manager. Kecuali anda memiliki alasan tertentu untuk melakukannya, sumber daya sistem yang sepotong individu hardware dikonfigurasi untuk digunakan dalam Device Manager harus di set ke default. Non-default setting hardware telah diketahui menyebabkan kesalahan STOP.
7. Kembali pengaturan BIOS untuk tingkat standar mereka. Sebuah BIOS overclock atau terkonfigurasi dapat menyebabkan semua jenis masalah acak, termasuk kesalahan STOP.
1.a.Startup dengan menggunakan Last Known Good Configuration untuk membatalkan perubahan registri terbaru dan driver.
b.Gunakan System Restore untuk membatalkan perubahan sistem
c.Roll Back device driver ke versi a anda sebelum meng-update driver
2.Scan komputer Anda untuk virus. Beberapa virus dapat menyebabkan kesalahan STOP, terutama yang menginfeksi master boot record (MBR) atau boot sector.
3 .Verifikasi bahwa jumlah minimum ruang kosong tersedia pada partisi Windows Anda. HENTIKAN pesan dan masalah serius lainnya, seperti korupsi data dapat terjadi jika tidak ada cukup ruang bebas pada partisi utama Anda digunakan untuk sistem operasi Windows.
*Catatan: Microsoft menganjurkan agar Anda mempertahankan setidaknya 100MB ruang gratis tapi saya rutin melihat masalah dengan ruang bebas yang rendah. Saya biasanya menyarankan pengguna Windows untuk menyimpan setidaknya 15% dari kapasitas drive gratis di setiap saat.
4. Update driver untuk hardware anda. Pesan BERHENTI Kebanyakan perangkat keras dan driver driver sehingga update terkait bisa memperbaiki penyebab kesalahan STOP.
5. Periksa Sistem dan log Aplikasi di Event Viewer (Vista / XP) untuk kesalahan atau peringatan yang mungkin memberikan petunjuk lebih lanjut tentang penyebab kesalahan STOP.
6. Kembali pengaturan hardware untuk default di Device Manager. Kecuali anda memiliki alasan tertentu untuk melakukannya, sumber daya sistem yang sepotong individu hardware dikonfigurasi untuk digunakan dalam Device Manager harus di set ke default. Non-default setting hardware telah diketahui menyebabkan kesalahan STOP.
7. Kembali pengaturan BIOS untuk tingkat standar mereka. Sebuah BIOS overclock atau terkonfigurasi dapat menyebabkan semua jenis masalah acak, termasuk kesalahan STOP.
8.Pastikan semua kabel internal, kartu, dan komponen lainnya yang telah terinstal dan duduk dengan benar. Hardware yang tidak tegas di tempat dapat menyebabkan kesalahan STOP jadi coba reseating tes berikut dan kemudian untuk STOP pesan lagi:
Pasang kembali semua data internal dan kabel listrik
Pasang kembali modul memori/RAM
Pasang kembali semua kartu ekspansi/expansion cards
9.Lakukan tes diagnostik pada semua perangkat keras anda dapat menguji. Ini sangat mungkin bahwa akar penyebab dari setiap kesalahan STOP diberikan adalah bagian dari perangkat keras gagal:
Uji memori sistem Anda
Test drive hard disk Anda
Jika tes gagal, ganti memori atau mengganti hard drive sesegera mungkin.
Subnet Mask
Subnet Mask
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris
yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network
ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau
jaringan luar.
RFC
950 mendefinisikan
penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask
sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan
untuk membedakan network identifier dari host identifier di
dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang
didefinisikan, adalah sebagai berikut:
·
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset
ke nilai 1.
·
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host
identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di
dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun
berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet
mask default (yang digunakan ketika memakai network
identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang
dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus
dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
Ada dua metode yang
dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask, yakni:
·
Notasi Desimal Bertitik
·
Notasi Panjang Prefiks Jaringan
Desimal Bertitik
Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Tabel di bawah ini menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik. Formatnya adalah:
<alamat IP www.xxx.yyy.zzz>, <subnet mask www.xxx.yyy.zzz>
Kelas alamat
|
Subnet mask (biner)
|
Subnet mask (desimal)
|
Kelas A
|
11111111.00000000.00000000.00000000
|
255.0.0.0
|
Kelas B
|
11111111.11111111.00000000.00000000
|
255.255.0.0
|
Kelas C
|
11111111.11111111.11111111.00000000
|
255.255.255.0
|
Perlu diingat, bahwa
nilai subnet mask default di atas dapat dikustomisasi oleh administrator
jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau
supernetting). Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network
identifier dari kelas B yang telah dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan
bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yang digunakan sebagai host identifier
akan digunakan untuk menampilkan network identifier yang telah dibagi ke dalam
subnet. Subnet yang digunakan adalah total 24 bit sisanya (255.255.255.0) yang
dapat digunakan untuk mendefinisikan custom network identifier. Network
identifier yang telah di-subnet-kan tersebut serta subnet mask yang
digunakannya selanjutnya akan ditampilkan dengan menggunakan notasi sebagai
berikut:
138.96.58.0, 255.255.255.0
Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet mask
Karena bit-bit
network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang berdekatan
dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk
merepresentasikan sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan
network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi
network prefix seperti tercantum di dalam tabel di bawah ini. Notasi network
prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR)
yang didefinisikan di dalamRFC
1519. Formatnya adalah sebagai berikut:
/<jumlah bit yang
digunakan sebagai network identifier>
Kelas alamat
|
Subnet mask (biner)
|
Subnet mask (desimal)
|
Prefix Length
|
Kelas A
|
11111111.00000000.00000000.00000000
|
255.0.0.0
|
/8
|
Kelas B
|
11111111.11111111.00000000.00000000
|
255.255.0.0
|
/16
|
Kelas C
|
11111111.11111111.11111111.00000000
|
255.255.255.0
|
/24
|
Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang
memiliki subnet mask 255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix
length sebagai 138.96.0.0/16.
Karena semua host
yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan network identifier yang
sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harus menggunakan
network identifier yang sama yang didefinisikan oleh subnet mask yang sama
pula. Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi
138.23.0.0/24, dan kedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat
yang sama. Network identifier 138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP yang valid
mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.255.254; sedangkan network identifier
138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1
hingga 138.23.0.254
Menentukan alamat Network Identifier
Untuk
menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan sebuah
subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi
matematika, yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND (AND
comparison). Di dalam sebuah AND comparison, nilai dari dua hal yang
diperbandingkan akan bernilai true hanya ketika dua item tersebut bernilai
true; dan menjadi false jika salah satunya false. Dengan mengaplikasikan
prinsip ini ke dalam bit-bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang
diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika ada salah satu di antara nilai
yang diperbandingkan bernilai 0.
Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika
AND comparison dengan menggunakan 32-bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet
mask, yang dikenal dengan operasi bitwise logical AND comparison. Hasil
dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang disebut dengan
network identifier.
Contoh:
Alamat IP
10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026)
Subnet Mask
11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000)
------------------------------------------------------------------
Network ID
10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)
Subnetting Alamat IP kelas A
Jumlah subnet
(segmen jaringan) |
Jumlah subnet bit
|
Subnet mask
(notasi desimal bertitik/ notasi panjang prefiks) |
Jumlah host tiap
subnet
|
1-2
|
1
|
255.128.0.0 atau /9
|
8388606
|
3-4
|
2
|
255.192.0.0 atau /10
|
4194302
|
5-8
|
3
|
255.224.0.0 atau /11
|
2097150
|
9-16
|
4
|
255.240.0.0 atau /12
|
1048574
|
17-32
|
5
|
255.248.0.0 atau /13
|
524286
|
33-64
|
6
|
255.252.0.0 atau /14
|
262142
|
65-128
|
7
|
255.254.0.0 atau /15
|
131070
|
129-256
|
8
|
255.255.0.0 atau /16
|
65534
|
257-512
|
9
|
255.255.128.0 atau /17
|
32766
|
513-1024
|
10
|
255.255.192.0 atau /18
|
16382
|
1025-2048
|
11
|
255.255.224.0 atau /19
|
8190
|
2049-4096
|
12
|
255.255.240.0 atau /20
|
4094
|
4097-8192
|
13
|
255.255.248.0 atau /21
|
2046
|
8193-16384
|
14
|
255.255.252.0 atau /22
|
1022
|
16385-32768
|
15
|
255.255.254.0 atau /23
|
510
|
32769-65536
|
16
|
255.255.255.0 atau /24
|
254
|
65537-131072
|
17
|
255.255.255.128 atau /25
|
126
|
131073-262144
|
18
|
255.255.255.192 atau /26
|
62
|
262145-524288
|
19
|
255.255.255.224 atau /27
|
30
|
524289-1048576
|
20
|
255.255.255.240 atau /28
|
14
|
1048577-2097152
|
21
|
255.255.255.248 atau /29
|
6
|
2097153-4194304
|
22
|
255.255.255.252 atau /30
|
2
|
Subnetting Alamat IP kelas B
Jumlah subnet/
segmen jaringan |
Jumlah subnet bit
|
Subnet mask
(notasi desimal bertitik/ notasi panjang prefiks) |
Jumlah host tiap
subnet
|
1-2
|
1
|
255.255.128.0 atau /17
|
32766
|
3-4
|
2
|
255.255.192.0 atau /18
|
16382
|
5-8
|
3
|
255.255.224.0 atau /19
|
8190
|
9-16
|
4
|
255.255.240.0 atau /20
|
4094
|
17-32
|
5
|
255.255.248.0 atau /21
|
2046
|
33-64
|
6
|
255.255.252.0 atau /22
|
1022
|
65-128
|
7
|
255.255.254.0 atau /23
|
510
|
129-256
|
8
|
255.255.255.0 atau /24
|
254
|
257-512
|
9
|
255.255.255.128 atau /25
|
126
|
513-1024
|
10
|
255.255.255.192 atau /26
|
62
|
1025-2048
|
11
|
255.255.255.224 atau /27
|
30
|
2049-4096
|
12
|
255.255.255.240 atau /28
|
14
|
4097-8192
|
13
|
255.255.255.248 atau /29
|
6
|
8193-16384
|
14
|
255.255.255.252 atau /30
|
2
|
Subnetting Alamat IP kelas C
Jumlah subnet
(segmen jaringan) |
Jumlah subnet bit
|
Subnet
mas1265132185131813k
(notasi desimal bertitik/ notasi panjang prefiks) |
Jumlah host tiap
subnet
|
0-1
|
0
|
255.255.255.0 atau /24
|
254
|
1-2
|
1
|
255.255.255.128 atau /25
|
126
|
3-4
|
2
|
255.255.255.192 atau /26
|
62
|
5-8
|
3
|
255.255.255.224 atau /27
|
30
|
9-16
|
4
|
255.255.255.240 atau /28
|
14
|
17-32
|
5
|
255.255.255.248 atau /29
|
6
|
Langganan:
Postingan (Atom)